Manfaat Berbuat Baik Dan Membahagiakan Orang Lain Ini Keajaiban Yang Akan Terjadi

Manfaat Berbuat Baik Dan Membahagiakan Orang Lain - Membahagiakan orang lain tidak harus dengan bantuan yang besar, pertolongan kecilpun tak mengapa asal kamu ikhlas melakukannya.

Bahagiakan orang lain sebisamu, tidak usah memandang bantuan itu kecil ataupun besar, yang penting kamu membantu memang sungguh-sungguh melakukannya dari hati.

Karena disaat kamu ikhlas berbuat baik untuk membahagiakan sesama, maka Allah lah yang akan membantu semua urusanmu, dan Allah pula yang akan memberimu jalan tatkala dalam urusan yang sulit.

Allah berfirman “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik terhadapmu….” (QS. Al-Qashash: 77) 

( Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas : kebaikan kepada seluruh makhluk Allah swt. ) 

1️. Mendapatkan pengampunan dosa dari Allah SWT. 

Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah yang berbunyi:

مَنْ اَدْخَلَ عَلَى مُؤْمِنٍ سُرُوْرًا، خَلَقَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ السُرُوْرِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ، يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ 

“Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta’ala menciptakan 70.000 malaikat, memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat.” 

2. Dikaruniai umur yang panjang, diluaskan rezeki

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ 

“Barang siapa yang suka diluaskan rezekinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhori)

3️. Diberi kemudahan dalam hidup

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

 “Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR Muslim) 

4. Disukai oleh Allah SWT

إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ.

 “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain.” (HR. Ibnu Abbas)

Reaksi Otak Saat Berbuat Baik Membantu Membahagiakan Orang Lain

Otak wanita lebih banyak memberikan respon positif dibanding otak pria. Hal inilah yang membuat para peneliti beranggapan wanita lebih senang membantu sementara pria disebut lebih egois.

Para peneliti tidak yakin penyebab pasti dari respon otak yang berbeda tersebut. Mereka melakukan penelitian dan menjadikan dopamin sebagai fokus utama penelitian.

Dopamin merupakan zat kimia yang ada dalam otak yang memiliki peran penting pada otak dan tubuh secara keseluruhan.

Dopamin berperan dalam sistem penghargaan otak termasuk dalam memberi respon dan nilai dari perbuatan baik yang Anda lakukan.

Penelitian ini dilakukan oleh seorang profesor neuroekonomi dan ilmu saraf sosial di University of Zurich, Philippe Tobler. Mengutip CNN, Tobler dan beberapa rekannya menguji bagaimana dopamin dapat berpengaruh pada perilaku pria dan wanita.

Peneliti ini mengumpulkan 56 peserta wanita dan pria, lalu memberikan mereka pilihan untuk berbagi sejumlah uang atau memilih untuk menyimpannya sendiri.

Hasilnya, terlihat wanita lebih cenderung memiliki kemurahan hati dan memilih untuk membagi uangnya dengan orang lain.

Namun pada percobaan selanjutnya, peneliti mencoba ‘mengacaukan’ dopamin baik dari pria dan wanita, dengan cara memberi obat tertentu. Hasilnya cukup mengejutkan, sebab saat dopamin terganggu, wanita justru menunjukkan sikap lebih egois sementara pria berubah menjadi lebih dermawan.

Jadi dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan reaksi otak dan perilaku seseorang dalam menolong orang lain banyak dipengaruhi oleh hormon dopamin. Pada wanita hormon dopamin bekerja lebih aktif saat melakukan kegiatan bakti sosial.

sumber: klikdokter.com

Ancaman Bagi Orang Yang Tidak Berbuat Baik Untuk Membahagiakan Orang Lain

الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ 

 (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al Baqarah : 27)

وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۙ أُولَٰئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ 

Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam). (QS. Ar-Ra'd Ayat 25)