Nyai Rodiyeh Torkokon Putri Bhujuk Rasse Cucu Bhujuk Tokolong Wanita Kaya Pemilik Tanah Sekampung
Pertanyaan 1
Jawaban 1
Pertanyaan 2
Jawaban 2
Pertanyaan 3
Jawaban 3
Nyai Rodiyeh Torkokon Putri Bhujuk Rasse Cucu Bhujuk Tokolong Wanita Kaya Pemilik Tanah Sekampung
Salah satu putri dari pasangan suami istri Bhuju' Rasse dan Nyai Daningsih binti Bhuju' Tokolong adalah Nyai Rodiyeh yang terkenal dengan sebutan masyarakat dengan Nyai Rodiyeh Torkokon karena beliau yang mewarisi rumah peninggalan orang tuanya (Bhuju' Rasse) di Torkokon.
Torkokon adalah salah tempat yang posisinya tepat di tengah-tengah Dusun Kayu Abu Desa Mano'an Kec. Kokop Kab. Bangkalan Madura. Di Torkokon inilah konon Bhuju' Rasse dulunya tinggal.
Torkokon adalah Kampung yang penuh misteri dan unik, antara angker dan sakral hingga Kepala Desa/klebun pun dari dulu selalu yang terpilih dari orang yang hidup di lingkungan torkokon, konon hanya satu kali Desa Mano'an klebun dari luar torkokon yaitu kepala desa pertama.
Menurut para orang tua, dulu kampung sekitar torkokon semua di sebut kampung torkokon bahkan bhuju' rasse pun di sebut bhuju' torkokon.
Kampung torkokon ini lebih dikenal dan lebih membekas sebutannya keluar Desa Mano'an meskipun kampung ini Bagian dari Dusun Kayu Abu yang dulunya belum terbentuk sebuah dusun. Jadi tidak heran tentang kampung torkokon yang kecil ini, Karena di dalamnya ada cerita unik dan sakral yang tidak bisa terlupakan di masarakat karena di kampung ini pernah tinggal Bhuju' Rasse dan Keluarganya.
Menurut cerita orang tua dan kepercayan masyarakat kampung torkokon dan sekitarnya, Bhuju' Rasse dan beberapa keturunannya tinggal di kampung ini. Bekas kediamannya Bujuk Rasse tersisa sebuah langgar tua yang di dalamnya ada semacam dadaian (palandeyen bahasa madura) dari kayu ukir bentuk mahkota naga kembar.
Bekas-bekas 2 tanah pekarangan rumah berjejer yang selatan rumah yang pernah di diami Bhuju' Rasse kemudian dilanjutkan oleh putrinya Nyai Rodiyeh Bersama saudaranya Kh. Iskhaq dan yang sebelah utara pernah di tinggalin oleh cucunya yaitu Bhuju' Sennih anak dari Nyai Rodiyeh.
Nyai Rodiyeh Wanita Kaya Sekampung
Nyai Rodiyeh terkenal sebagai wanita kaya karena banyak memiliki tanah yang luas. konon tanah-tanah sekitar torkokon seperti yang sekarang terkenal dengan nama Belantas, Karang, Pandiyen, Talageh Bahkan 1 Dusun Kayuabu semua di miliki oleh anak keturunan Bhuju' Rasse semunya.
Hingga sekarang sebagian besar tanah-tanah milik Nyai Rodiyeh di wariskan ke anak cucunya. Ini juga menjadi bukti kuat bahwa memang Bhuju' Rasse dulunya tinggal di torkokon yang sekarang sisa langgarnya dan ini menjadi cerita berkelanjutan dari buyut hingga saat ini.
Putra Putri Nyai Rodiyeh Torkokon
- Bhuju' Sennih
- Bhuju' Jeiru
- Bhuju' Bhengsah Bini'
- Bhuju' Rambasi
- Bhuju' Emmi' / Segia
Bhuju' Sennih konon kabarnya adalah seorang pendekar silat yang ketika bertrung dengan musuh bisa terbang di atas senjata-senjata musuhnya, beliau tinggal di samping Rumah tua Bhujuk Rasse di Torkokon juga sementara makamnya ada di pemakaman Tengkinah
Bhuju' Rambasi ada di Sekitar Tajhen Desa Tlokoh dan anak keturunnya pun banyak di sekitar kampung Tajjen makamnya pun ada disana.
Uniknya Dadaian (Palandeyen) Ukiran Mahkota Naga Putri Kembar Peninggalan Bhuju' Rasse
Di langgar torkokon ini masih tersimpan beberapa benda peninggalan Bujuk Rasse diantaranya dadaian (palandeyen) unik dan kuno indah dipandang, bentuk ukiran mahkota sepasang putri naga.
Menurut kepercayaan masyarakat, putri naga sepasang bermahkota merupakan simbol keharmonisan cinta bujuk rasse pada kedua istrinya.
Dulu, peninggalan Bujuk Rasse tersebut pernah didatangi oleh alm. Bpk Nursiman dari Tlokoh dan kolektor Barang antik dari Pamekasan untuk meneliti benda unik tersebut.
Dugaan masyarakat besar kemungkinan benda tersebut mau di jual dan ketika dadaian di foto yang waktu itu masih jaman Tustel bukan kamera hp, seketika tustel itu meledak, pulanglah mereka dan esoknya kembali lagi datang dan ingin mengambil gambarnya pakai kamera baru.
Namun kejadian terulang lagi kamera meledak, hingga hari ketiga berturut-turut.
Akhirnya mereka sadar diri bahwa itu milik Bujuk Rasse dan pulanglah orang-orang tersebut dengan perasaan merasa bersalah.
Cerita ini fakta karena setelah hari ketiga Bpk. Nursiman singgah di rumah alm. Bpk Rasu'din/Pak Siham dan menceritakan semuanya.
Kampung torkokon adalah tempat Bujuk Rasse sekaligus untuk tempat Berkholwatnya beliau.
Nur/Cahaya Dari Makam Bhuju' Rasse Ke Langgar Torkokon
Torkokon memeliki banyak misteri diantaranya adalah tiap malam Jum'at tertentu ada sebuah Nur / cahaya muncul dari maqbaroh Bujuk Rasse melintas di udara dan terbang perlahan menuju langgar tua torkokon.
Kejadian semacam itu sering disaksikan banyak masyarakat dan anggapan orang awam dulu, itu Bujuk Rasse lagi pulang menjenguk tempat kholwatnya.
ada juga cerita masyarakat mengenai cahaya sinar yang mendarat di rumah salah satu calon kepala desa.
Kejadian semacam itu Diyakini pembawa kemenangan dan pertanda dia akan jadi kepala desa.
Begitu pula kejadian langka dan unik bertepatan dengan rumah peninggalan bujuk rasse di torkokon kebakaran, Al-Qur'an Bujuk Rasse hilang tak satupun ada yang tau kemana.
Setelah dicari kemana-mana ternyata Al-Quran tersebut ada di atas pohon yang orang-orang madura menyebutnya dengan kajuh kolpoh.
Posting Komentar untuk "Nyai Rodiyeh Torkokon Putri Bhujuk Rasse Cucu Bhujuk Tokolong Wanita Kaya Pemilik Tanah Sekampung"
Posting Komentar