AJAIB! Tongkat Jokotole Menyemburkan Air Asal Usul Mata Air Omben Sampang Madura

Tongkat Jokotole Madura Menyemburkan Air Asal Usul Mata Air Omben Sampang.

Salah satu wisata di Pulau Madura adalah mata air yang ada di Omben Kabupaten Sampang Madura.

Asal usul munculnya sumber mata air ini sebagai berikut:

Dahulu kala istri Jokotole mengalami kelumpuhan dan kebutaan. waktu itu Jokotole bersama istrinya melakukan perjalanan dari Bangkalan menuju Sumenep dengan menunggangi kuda.

ketika mereka sampai di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan Desa Omben, Jokotole menancapkan tongkatnya ke tanah.

Setelah tongkat tersebut dicabut, menyemburlah air dari bekas tancapan tongkat air yang sangat jernih dan mengenai tubuh istrinya.

Seketika itu juga, penyakit istrinya langsung sembuh. dan mata air tersebut yang menjadi asal muasal Mata Air Omben hingga kini.

Keajaiban lainnya. Di lokasi sekitar tancapan tongkat Jokotole ada bekas kaki kuda Jokotole yang berada di sebuah batu sebelah barat sumber Mata Air Omben.

Tumbuh sebuah pohon berumur sangat tua di sekitar Sumber Air.

Namun hingga kini tidak bisa ditebang. sudah berkali-kali ditebang tapi tetap tidak bisa, artinya tidak mempan. Sehingga warga membiarkan dan tak pernah lagi dilakukan penebangan.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan Mata Air Omben tak lepas dari legenda Jokotole yang sangat populer.

Sumber Mata Air Omben Lokasinya sekitar 500 meter ke utara dari Pasar Omben, tepatnya berada di Desa Omben, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura.

Legenda Jokotole

Jokotole lahir dari pasangan keluarga Potre Koneng dan Adipoday. Potre Koneng adalah putri Pangeran Secadaningrat II dan Adipoday putra dari Penembahan Blingi Pulau Sepudi.

Jokotole diangkat menjadi Adipati Sumenep sejak 1415-1460 masehi menggantikan kakeknya, Pangeran Secadaningrat II.

Jokotole pernah mengabdi dan membantu Kerajaan Majapahit. Ia bersma Mpu Kelleng serta mpu lain membantu membuat gerbang raksasa Kerajaan Majapahit serta ditunjuk memimpin perang melawan pemberontakan Raja Blambangan dan akhirnya menang.

Prabu Brawijaya saat itu kagum melihat kecerdasan dan keterampilan Jokotole sehingga ia diberi penghargaan atau anugerah, yakni Raden Arya Kudapanole. Disamping itu, Jokotole juga dinikahkan dengan Dewi Ratnadi, putri Raja Majapahit.

Dewi Ratnadi ini adalah sosok wanita yang berparas cantik. Kedatangan Jokotole dengan Dewi Ratnadi menjadi tontonan warga Pakandangan karena ingin melihat kecantikan istri Jokotole. Warga takjub dengan keberhasilan dan keberuntungan Jokotole mendapatkan istri dari seorang raja.